Kamis, 23 Februari 2012
Penjelasan Tentang Dasadarma Pramuka
Pokok-pokok Pengertian
<!-- Dasadarma adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma
memuat pokok-pokok moral yang harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar
mereka dapat berkembang menjadi manusia berwatak, warga Negara Republik
Indonesia yang setia, dan sekaligus mampu menghargai dan mencintai sesame
manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Mahaesa.
<!-- Republlik Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan
falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan Dasadarma Pramuka berisi penjabaran
dari Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari.
<!-- Dasadarma yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah
sarana untuk melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan
demikian, maka Dasadarma Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari
Trisatya dan kemudian dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam
tata kehidupan.
Penjelasan masing-masing Darma
1. Darma pertama: Takwa
kepada Tuhan Yang Mahaesa
Pendahuluan
Apa yang
tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan
yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit dibedakan bahwa:
Di dalam Trisatya,
ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang diresapkan dalam hati atau
dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan yang ada di dalam
Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara kongret dalam tingkah laku
ataupun sikapnya,
Atau dengan kaata lain
yang ada di dalam Trisatya itu merupakan sesuatu yang ada di dalam batin dan
yang terdapat di dalam darma adalah yang tampak lahiriah. Oleh karena itu yang
terdapat di dalam Dasadarma bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekan
Pengertian
1.Takwa
Pengertian takwa
adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan, luhur, berbakti,
mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara,
dan lain-lain.
Pada hakekatnya takwa
adalah usaha dan kegiatan seseorang yang sangat utama dalam perkembangan
hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang berketuhanan Yang Mahaesa, yang menjadi
tujuan hidupnya adalah keselamatan, perdamaian, persatuan dan kesatuan baik
didunia maupun dikhirat, Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai semata-mata
dengan takwa kepada Tuhan Ynag Mahaesa, yaitu:
Bertahan terhadap
godaan-godaan hidup, berkubu dan berperisal untuk memelihara diri dari dorongan
hawa nafsu.
Taat melaksanakan
ajaran-ajaran Tuhan,
mengerjakan yang baik
dan berguna serta menjauhi segala yang buruk dan yang tidak berguna bagi
dirinya maupun bagi masyarakat serta seluruh umat manusia.
Mengembalikan,
menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti dan amal usahanya untuk mendapatkan
penilaian; sebagaimana Tuhan menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang
kepada pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi
segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat dan baktinya, serta
memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi lain yang dianggap Mahaagung
itu,
Tuhan
Di sini kita dapat
mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baaik berpangkal dari
kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, maupun dari wahyu Tuhan
sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang diturunkan kepada kita melalui para
Nabi/ Rosul.
Dari segi kemanusiaan
(akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara mutlak yang ada dengan. Zat yang
menjadi sumber atau sebab adanya segala sesuatu di dalam alam semesta (couse
prima atau sebab pertama).
Karena itu, Dia tidak
dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa saja yang ada. Dia mengatasi,
melewati, dan menembus segala-galanya.
Dari wahyu Tuhan
sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui firman atau sabdaNya di dalam
Kitab suci, kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha Kuasa,
Maha Murah, lagi Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia
tanpa mengambil suatu bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena afirman-Nya,
alam semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada menjadi ada, dari tingkat
yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi dan luhur. Dari yang tiada
bernyawa kepada yang bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu, kita
dapat mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi apa yang
terdapat di dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan sendiri. Kita
juga dapat memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak dapat
membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang ada dalam ala mini. Hal ini
juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang Mahaesa. Namun sebagai insane manusia,
kita akan berusaha memahami apa arti esa pada Tuhan itu.
Esa= satu/tunggal.
Maksudnya bukanlah
“satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung adalah satu yang dapat
dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu atau esa pada Tuhan adalah
mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan.
“Tiada Tuhan selain
Allah”.
Berbicara
tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat dipisahkan
daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak.
Moral, budi pekerti
atau akhlak adalah sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan
perbuatan manusia terhadap Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame makhluk, dan
terhadap diri sendir. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa meliputi cinta,
takut, harap, syukur, taubat, ikhlas terhadap Tuhan, mencintai atau membenci
kare Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsure-unsur takwa,
berimankepada Tuhan Yang Mahaesa, dan berbudi pekerti yang luhur.
Akhlak terhadap sesame
manusia atau terhadap masyarakat mencakup berbakti kepada orang tua, hubungan
baik antara sesame, malu, jujur, ramah, tolong menolong, harga menghargai,
memberi maaf, memelihara
kekeluargaan, dan
lain-lainnya. Akhalakterhadap sesame manusia mengandung unsur hubungan kemanusia
mengandung unsure hubungan kemanusiaan yang baik akhlak terhadap sesama akhluk
Tuhan yang hidup ataupun benda mati mencakup belas kasih, suka memelihara,
beradab, dan sebagainya,
Akhlak terhadap sesame
makhluk Tuhan mengandung unsure peri kemanusiaan.
Akhlak terhadap diri
sendiri meliputi: memelihara harga diri, berani membela hak, rajin
tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur, sifat-sifat bermuka dua sifat
pengecut, dengki, loba, tamak, lekas putus asa, dan sebagainya.
Akhlak terhadap diri
sendiri mengandung unsure budi pekerti yang luhur, berani mawas diri, dan mampu
menyesuaikan diri.
Pelaksanaan
Sesuai dengan tujuan
Gerakan Pramuka yang mengarahkan anak didik menjadi manusia yang berkepribadian
dan berwatak luhur, dan juga karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan
Pancasila, maka sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak
didik itu diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum
cukup kalau hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada perwujudan
kongkret dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik.
Maka, apa yang diimani
dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan dalam sikap
hidupnya yang nyata dan dapat dirasakan oleh llingkungannya, karena itu
akan terdapat kepicangan apabila Gerakan Pramuka hanya dapat
mengemukakan ajaran tentang takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang
memberikan bimbingan dan kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan
darmanya yang pertama ini. Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam
hal ini banyak caran dan metode yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat
umur dan kemampuan anak didik dan kepercayaan masing-masing.
Cara atau metode
dapaat berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu, ialah terciptanya manusia
Indonesia yang utuh dan sempurna (Pancasilais).
Segala macam ketentuan
moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran agama (seperti tertera dalam
darma-darma yang berikut)seharusnyalah dikembangkan dalam sikap hidup anak
didik. Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya
kepada Tuhan di samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan lain.
Sebagai Contoh.
Sikap cinta dan kasih
saying, etia, patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain adalah merupakan
pengejawantahan dan perwujudan dari ketakwaan seseorang kepada Tuhan. Sulit
untuk mengatakan bahwa sebenarnya tidak jujur orang mengarahkan dia itu takwa
kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya dia bertindak dan bersikap membenci, curang,
tidak adil, dan sebagainya terhadap sesamanya.
Maka dari itu, dalam
prakteknya, mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala
kegiatan kepramukaan mulai dari bermain dampai kepada bekerja sama dan hidup
bersama.
Dalam kegiatan
permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia dan tabah.
Kalau anak sudah
dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan berkembang menjadi pribadi yang
baik, berwatak luhur dan berkepribadian.
Akhirnya, akan berguna
bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya. Semua tiada lain didasarkan pada takwanya kepada
Tuhan.
Menuntun anak untuk
melaksanakan ibadah,
Menyelenggarakan
peringatan-peringatan hari besar agama.
Menghormati orang
beragama lain.
Menyelenggarakan
cermah keagamaan.
Menghormati orang tua.
2. Darma kedua: Cinta
alam dan kasih sayang sesama manusia
a. Pengertian
Tuhan Yang Mahaesa
telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri dari manusia, binatang,
tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda alam.
Bumi, alam, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan manusia.Karena
itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan
yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya, serta dengan kelima
inderia manusia patut mengetahui makna seluruh ciptaana-NYa.
Wajar dan pantaslah
Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada alam sekitarnya (benda alam,
satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada sesama manusia dan sesama
hidup serta menjaga kelestariannya.
Kelestarian benda
alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan dipelihara kaarena hutan
tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut merupakan sumber alam yang
perlu dikembangan untuk menunjang kehidupan generasi kini dan dipelihara
kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang.
Di samping itu,
sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan yang sekaligus
memelihara kelestarian sumber ala mini dengan menanggulangi pencemaran laut,
perawatan hutan, hutan bakau dan hutan payau, serta pengembangan budi daya laut
menduduki tempat yang penting pula.
Yang dimaksud dengan
cinta dan kasih saying apabila manusia dapat ikut merasakan suka dan derita
alam sekitarnya khususnya manusia. Kelompok-kelompok manusia ini merupakan
bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat di dunia ini. Bila kita ingindan mau
mengerti dan bergaul dengan bangsa lain maka rasa kasih sayanglah yang dapat
mendekatkan kita dengan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah perdamaian
dan persahabatan antar manusia maupun antar bangsa.
Khususnya sebagai
seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun dari
bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing mempunyai satya dan darma
sebagai ketntuan moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi manusia yang
berkepribadian dan berwatak luhur sudah sepantasnyalah jika ia berusaha
meninggalkan watak yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan
memiliki sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih saying.
Darma ini adalah
tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari Pancasila
b. Pelaksanaan
dalam hidup sehari-hari.
1)
Membawa peserta didik kea lam bebas kebun raya agar mengetahui dan mengenal
berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah kepada meereka memelihara tenaman
di rumah masing-masing. Hal ini dapat dijadikan persyaratan untuk mencapai
tanda kecakapan khusus.
2)
Begitu pula halnya sikap kita terhadap binatang, perkenalakan peserta didik
dengan sifat masing-masing jenis binatang untuk mengetahui manfaatnya. Anjurkan
juga memelihara dengan baik binatang yang mereka miliki.
Kasih sayang sesama
manusia tidak lepas dari perwujudan kerendahan diri manusia sebagai makhluk
terhadap keagungan pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib
dihayati sepanjang hidup. Di samping itu, perlu membangun watak utama antara
lain, tidak mementingkan diri pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak
sebangsa dan seagama. Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.
Siapa pun yang kita
kenal dan kita dekaaaaati lambaat-laun akan timbul rasa cinta alam dan kasih
saying sesama manusia. Rasa inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan
Alkhalik, karena tidak terhalang oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang
tidak terpuji, dengan demikian, kita menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
3. Darma Ketiga : Patriot
yang sopan dan ksatria
a. Pengertian
Patriot berarti putra
tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik Indonesia, seorang Pramuka
adalah putra yang baik, berbakti, setia dan siap siaga membela tanah airnya.
Sopan adalah tingkah
laku yang halus dan menghormati orang lain. Orang yang sopan bersikap ramah
tamah dan bersahabat bukan pembenci dan selalu disukai orang lain.
Ksatria adalah orang
yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga mengandung arti kepahlawanan, sifat
gagah berani dan jujur. Jadi, kata ksatria mengandung makna keberanian,
kejujuran, dan kepahlawanan.
Seorang Pramuka yang
mematuhi darma ini, bersma-sama dengan warga Negara yang lain mempunyai satu
kata hati dan satu sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi
martabat bangsanya.
Darma ini adlah
tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
Membiasakan dan
mendorong anggota Pramuka untuk:menghormati dan memahami serta menghayati
lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Mengenal
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah
tamah, religious, dan lain-lain.
Mencintai bahasa, seni
budaya, dan sejarah Indonesia.
Mengerti, menghayaati,
mengamalkan dan mengamankan Pancasila.
Mengenal adat-istiadat
suku-suku bangsa di Indonesia.
Mengutamakan
kepentingan umum dari pada kepentingan diri pribadi. Selalu membantu dan
membela yang lemah dan yang benar.
Membiasakan diri
berani mengakui kesalah dan membenaarkan yang benar.
Menghormati orng tua,
guru dan pemimpin.
4. Darma keempaat: Patuh
dan suka bermusyawarah.
Pengertian
Patuh berarti setia
dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan ditentukan.
Musyawarah adalah laku
utama seorang democrat yang menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka
bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam
setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan
orang-orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
Darma adalah tuntunan
untuk mengamalkan Pancasila keempat.
Pelaksanaan dalam
Hidup Sehari-hari
Membiasakan diri untuk
menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui
peraaaaturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan
yang berlaku.
Misalnya, setia
mengikuti latihan membayar iuran, menaati peraturan lalu llintas dan lain-lain.
Belajar mendengar
pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.
Membiasakan untuk
merumuskan kesepakatan dengan memperhaaatikan kepentingan orang banyak
Membiasakan diri untuk
bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah,
widyawisata dan lain-lain.
5. Darma kelima: Rela
menolong dan tabah
a. Pengertian
Rela atau ikhlas
adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan rugi (tanpa
pamrih). Rela menolong berarti melakukan perbuatan baik untuk kepentingan orang
lain yang kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang ditolong itu dapat
menyelesaikan maksudnya atau kemudian mampu merampungkan masalah seta tantangan
yang dihadapi.
Tabah atau ulet adalah
suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui bahwa menjalankan
tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi ia tidak mundur dan tidak ragu.
Darma ini adalah
tuntunan untuk mengamalkan Pancasila sila kelima.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup sehari-hari
Membiasakan diri cepat
menolong kecelakaan tanpa diminta
Membantu menyeberang
jalan untuk orang tua, wanita.
Memberi tempat di
tempat umum kepada orang tua dan wanita.
Membiasakan secara
bertahap untuk mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di rumah,
dan dimasyarakat..
6. Darma keenam : Rajin,
terampil, dan gembira
a. Pengertian
Rajin
Manusia dibedakan
dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan mempunyai akal budi.
Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca, menulis, dan belajar,
Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik diri.
Lebih-lebih lagi,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melejit demikian cepat, maka
menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong anak didik (juga orang dewasa)
untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha dengan tekun, senantiasa tetap
mengembangkan dirinya, dan selalu tertib melaksanakan tugas.
Terampil
Setiap manusia haarus
beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri. Untuk hal itu, yang
menjadi syarat utama adalah keahlian dan keterampilan serta dapat mengerjakan
suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik.
Gembira
Manusia itu hidup dan
menghidupi dengan mencari jalan bagaimana hidup yang baik. Untuk itu ia harus
bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama dengan orang lain ia bekerja sama.
Banyak kesulitan,
rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini akan diatasi dengan
dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat motivasi ini adalah
manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa tenang, dan seimbang.
Hal ini dapat dicapai
bila manusia selalu mencari hal-hal yang positip dan optimistis.
Sikap ppositip,
optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga menimbulkan suasana
gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan bangga yang menimbulkan
kegiatan dan bahkan rasa keberanian.
Rajin, terampil, dan
gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-haari
1) Rajin
Biasakan membaca buku
yang baik.
Biasakan untuk
membuaat karya tulis.
Selenggarakan
diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.
Tentukan jadwal harian
yang tetap untuk belajar.
Belajar selama dua jam
sehari adalah layak.
Atur kegiatan dengan
menyesuaikan dengan kegiatan di sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.
Membiasakan untuk
menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.
2) Bekerja
Jelaskan bahwa dibalik
kesulitan, kegagalan, dan kekewaan selalu terdapat hal-hal yang
baik dan berguna.
Biasakan bekerja
menurut manfaat dan disesuaikan dengan kemampuan.
Jangan terlula cepat
menegur, mengkertik atau menyalahkan orang lain.
Hargai dan atonjolkan
suatu prestasi kerja.
Berikan beban dan
tugas yang terus berkembang.
Berusaha untuk bekerja
dengan rencana.
Bergembiralah dalam
tiap usaha.
Selesaikan setiap
tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.
3) Terampil
Pilihlah suatu jenis
kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan bakat. terus-menerus.Jangan cepat
puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.
Mintalah tuntunan dari
orang yang lebih berpengalaman.
Jangan menolak tugas
pekeerjaan apa pun yang diberikan pada Saudara.
Laksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada.
7. Darma ketujuh: Hermat,
cermat, dan bersahaja
a. Pengertian
1) Hemat
Hemat bukan beraaati
“kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya seorang Pramuka melakukan dan
mengunakan suatu secara tepat menurut kegunaannya.Secara rohaniah, dapat
berarti suatu usaha memerangi hawa nad\fsu manusia dari keinginan berlebihan
yang merugikan diri sendiri dan orang lain; (uang, mendisiplinkan diri
sendiri).Menghemat bukan berarti a social tapi untuk lebih memungkinkan dalam
memberi kemungkinan usaha social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu dan
sebagainya) yang lebih menguntungkan.
Secara material, dapat
berarti memanfaaatkan sesua(materi) menurut keperluan sehingga usaha tidak
berguna dapat dibendung sehingga dapat berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.
2) Cermat
Cermat lebih berarti “
teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus senantiasa teliti baik terhadap
dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya dari laur dirinya sehingga
ia senantiasa waspada.
Hal ini dapat
dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan segala
sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia
senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan. harus berusaha untuk
berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
3) Bersahaja
Hal ini lebih
berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak berlebih-lebihan sehingga
dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk (penampilan diri) dan
menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat secaara halal tanpa
merugikan diri sendiri dan ornag lain. Ia harus dapat menyerasikan antara
keinginkan dan kemampuan, Bersahaja juga dapat berarti keberanian untuk
menyatakan sesuatu yang sebenarnya.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
Menggunakan waktu
dengan tepat ke sekolah, tidur, makan, latihan dan sebagainya.
Tidak ceroboh.
Bertindak dengan
teliti pada waktu yang tepat agar ia tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari
luar.
Sadar akan dirinya
sebagai suatu pribadi.
Berpakaian yang
sederhana tanpa perhiasan yang berlebihan-lebihan
Meneliti sahulu
sebellllum berbuat sesuaatu agar terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya.
1.
Penggunaan listrik (siang hari
dimatikan).
2.
Pengguna air tidak terbuang percuma.
3.
Memeriksa pekerjaan sebellllum
diserahkan kepada Pembina.
4.
Menggunakan uang jajaan dengan hemat.
5.
Membiasakan anak belanja kewarung dan
pasar dengan teratur.
6.
Memberi anak tanggung jawab untuk tugs
di rumah dan lain=lain.
7.
Membiasakan untuk menabung
8.
Bekerja berdasarkan manfaat dan rencana
8.
Darma kedelapan: Disiplin, berani dan Setia
a. Pengertian
Disiplin dalam
pengertian yang luas berarti paaaaaatuh dan mengikuti pemimpin dan atau
ketentuan dan peraturan.
Dalam pengertian yang
lebih khusus, disiplin berti mengekang dan mengendalikan diri.
Berani adalah suatu
sikap mental untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan
tantangan.
Setia berarti tetap
pada suatu pendirian dan ketentuan.
Dengan demikian, maka
berdisiplin tidak secara membabi buta melaksanakan perintah, ketnetuan dan
peraturan, sebagai manusia ciptaan Tuhan, seseorang harus berani
berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan nilai yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-haaaari
Berusaha untuk
mengendalikan dan mengatur diri (self disiplin).
Mentaati peraaturan.
Menjalani ajaran dari
ibadah agama,
Belajaaar untuk menilai
kenyataan, bukti dan kebenaran suatu keterangan (informasi).
Patuh dengan
pertimbangan dan keyakinan.
9. Darma
kesembilan: Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
a. Pengertian
dan Pelaksanaan dalan Hidup sehari-hari.
Yang dimaksud dengan
bertanggungjawab ialah:
Pramuka itu
bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik atas perinnntah maupun
tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa,
masyarakat dan keluarga misalnya :
Segala sesuatu yng
diperintahkan kepadanya, harus dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
Segala sesuatu yang
dilakukan atas kehendak sendiri dilakukan dengan penuh rasa
tanggungjawab.
Pramuka harus berani
bertanggungjawab atas suatu tindakan yang diambil, di luar perintah yang diberikan
kepadanya karena perintah tersebut tidak dapat atau sulit dilaksanakannya,
Seorang Pramuka tidak
akan mengelakkan suaatu tanggungjawab dengan suatu alasan yang dicari-cari,
Tujuannya adalah
mendidik dan memasukkan suaaatu tanggungjawab yang besar kepadanya.
Yang dimaksud dengan
dapat dipercaya ialah: Pramuka itu dapat dipercaya, baik perkataannya maupun
perbuatannya.
Misalnya:
Dapat dipercaya itu
berarti juga jujur, yaitu jujur terhadap diri sendiri, terhadap anak didik dan
terhadap orang lai n terutama yang menyangkut uang, materi dan lain-lain.
Pramuka dapat
dipercaya atas kata-katannya, perbuatannya dan lain sebagainya, apa yang
dikatakannya tidaklah suaaatu karangan yang dibuat-buat.
Apabila ia ditugaskan
untuk melaksanakan sesuatu, maka ia dapat dipercaya bahwa ia pasti akan
melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
Dalam kehidupan
sehari-hari dimana dan kapan pun juga Pramuka dapat dipercaya bahwa ia tidak
akan berbuat sesuatu yang tidak baik, meskipun tidak ada orang yang tahu atau
yang mengawasinya.
Selalu menepati waktu
yang sudah ditentukan,
Tujuan adalah mendidik
Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan yang dapat dipercaya akan segalati ngkah
lakunya.
10. Darma kesepuluh : Suci
dalam pikiran Perkataan dan perbuatan
a. Pengertian
Seorang Pramuka dikatakan
matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya sudah
mengambarkan laku yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Suci dalam pikiran
berate bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan memikirkan sesuatu itu pada
segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak terlintas sama sekali pemikiran ke
arah yang tidak baik.
Dalam perkataan setiap
apa yang telah dikatakan itu benar, jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak
menyinggung perasaan oeng lain.
Suci dalam peerbuatan
sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang suci, maka Pramuka itu harus
sanggup dan mampu berbuat yang baik dan benar untuk kepentingan Negara, bangsa,
agama dan keluarga.
Dengan selalu
melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci akan menimbulkan
pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa Pramuka sehingga Pramuka itu
memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka Antaranya: “…. Menjadi
manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi metal-moral budi
pekerati dan kuat keyakinan beragamanya…”
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
Seorang Pramuka selalu
menyumbangkan pikirannya yang baik, tidak berprasangka, dan tidak boleh
mempunyai sikap-sikap yang teercela dan selalu menghargai pemikiran-pemikiran
orang lain. Sehingga timbul salaing haarga menghargai sesame manusia dalam
kehidupannya sehari-hari.
Seorang Pramuka akan
selalu berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri
aterhadap ucapannya, dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan yang tidak
pantas dan menimbulkan ketidak percaayaan orang lain.
Seorang Pramuka akan
menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan diri
dari perbuatan-perbuatan yang jelek yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
Setiap Pramuka
mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas di sini bahwa Pramuka itu beragama
bukan hanya dalam pikiran dan perkataan belaka, tetapi keberagamaan Pramuka
tercermin pula dalam perbuatan yang nyata.
Usaha agar Pramuka itu
satu dalam kata dan perbuatannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Populer Scout
-
DRAFT MUSYAWARAH BESAR (MUBES) RACANA SAWERIGADING - WE’ CUDAI GUDEP 01.001 - 01.002 UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO PER...
-
TATA ADAT DAN TRADISI PANDEGA RACANA SAWERIGADING – WE’ CUDAI GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN 01.001 – 01.002 UNIVERSITAS COKROAMI...
-
Proposal Paket Wisata Gunung Merapi A. Pendahuluan Sejak Terjadinya Peristiwa Meletusnya Gunung Merapi Pada Bulan Oktober 2010...
-
1.Lambang Pramuka adalah tanda pengenal gerakan Pramuka yang mengkiaskan tentang sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap ...
-
Perguruan Tinggi ini pada awalnya dibina oleh Yayasan Perguruan Tinggi Cokroaminoto Makassar berdasarkan Akte Notaris Nomor: 33 Tanggal...
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda untuk lebih membangun Blog ini.